Tuesday, January 1, 2013

sang pembawa matahari


Dia datang...
Dia datang dan coba memasuki gerbang.
Berusaha untuk memasuki gerbang yang mulai tertutup.
Tetap mencoba walaupun sulit...

Dia seperti matahari di tengah musim dingin.
Membawa cahaya untuk bunga-bunga yang mulai beku.
Mengubah dunia menjadi terang...

Dia datang membawa sejuta keceriaan...

Tapi kemudian,
Dia pergi dan menghilang begitu saja.
Pergi seolah tak pernah membawa apapun.
Pergi dengan meninggalkan matahari yang mulai meredup dan akhirnya padam.
Pergi dengan meninggalkan bunga-bunga yang akan layu dan akhirnya mati.

Entah apa yang dia pikirkan.
Entah apa yang dia rencanakan.
Sebuah bunga tidak hanya butuh tanah, air, ataupun udara untuk tetap bertahan.
Bunga itu butuh cahaya matahari. Cahaya yang dulu dia beri.



with love,
pipudd



My Night


MY NIGHT..
aku suka malam hari...
ya, bukan hanya karena di malam hari udara yang panas membakar kulit tidak ada.
tapi karna...
saat malam, gelap (tidak sepenuhnya gelap tentu saja)!
aku bisa beristirahat tersenyum di malam hari setelah seharian berusaha terus tersenyum agar terlihat normal.
di malam hari orang-orang tidak memperhatikan apakah kau sedang tersenyum atau tidak, karna gelap...
aku bisa menjadi diriku sendiri, berjalan tanpa tersenyum tanpa harus takut dikatakan "tak bergairah hidup".
aku lelah tersenyum, jujur saja...
mom sering bilang:
"bagimu malam adalah siang hari dan siang adalah malammu"

yeah, mungkin mom benar, karna aku lebih bersemangat di malam hari, sepertinya malam lebih menantang...
coba saja kau berjalan di siang hari tanpa tersenyum, bayangkan apa yang ada di benak orang-orang yang melihatmu, mungkin di antara mereka ada yang berkata:
"hey, pulanglah dan keluar rumah seelah kau menemukan senyummu!" atau "kau membawa aura buruk padaku" atau "just hiding your fucking damn face!!" hah, atau beberapa perkiraan lainnya.. its real..

"AKU BUKAN ROBOT!!"
itulah yang selalu ku coba katakan pada semua orang...
pahami saja arti kata itu. aku lelah menjelaskannya..

i fake smile like a master :|



with love,
Deisy Ayu Nindy

Friday, June 15, 2012

i can do it!


Pernahkah kau merasa terasing?
Kau tidak diperhitungkan. Dilihat pun tidak.
Kau menjadi yang terendah dibandingkan teman-temanmu.
Tak pernah menjadi “seseorang”. Tak pernah punya jadwal yang super padat seperti teman-temanmu.
Kau menjalani kehidupan semaumu. Yang kau tahu hanyalah menghabiskan waktu dengan tertawa lepas tanpa beban.
Seperti aku... dulu...

Aku yang sekarang?
Entah hanya perasaanku saja, atau memang jadwalku berubah. Semakin padat dan semakin padat dari hari ke hari, dan dari waktu ke waktu.

Hampir setahun yang lalu, titik balik dalam kehidupan “agenda”ku. Mulai menanjaki semester tinggi, dengan jadwal yang juga semakin menggunung. Ketika semua meminta untuk dijadikan prioritas. Dan aku tak bisa. Aku tak bisa memilih SATU untuk dijadikan prioritas. Semua adalah prioritas bagiku. Memiliki empat “agenda” yang harus berjalan seiringan.

Apa yang bisa ku lakukan? Membagi pikiranku menjadi empat kah? Atau membelah tubuhku menjadi empat? Hahah. Aku bukan amoeba. Walaupun terkadang aku merasa iri padanya.
Aku masih bisa tertawa. Tapi tak selepas dulu. Banyak hal yang ku pikirkan tiap saat. Membagi waktu untuk empat “agenda”. Mungkin ditambah dengan yang ku lakukan saat ini, jadi lima. Ditambah lagi dengan yang akan aku lakukan di semester depan, jadi enam. Ya Tuhan!

Apa aku harus menggantungkan diriku pada orang lain di tiap agenda?

TIDAK!

Aku adalah pemimpin untuk diriku sendiri. Aku yang berkuasa atas otak, hati, dan raga ini. Aku yang akan mengatur segalanya. Aku harus bisa. Harus bisa tetap tertawa lepas. Bersama orang-orang tercinta yang selalu mendukung, membantu, dan tetap memberikan motivasi di saat aku berada dalam titik rendah roda kehidupanku.

Seperti yang pernah ku katakan, hujan tak pernah datang sendiri. Ia selalu datang bersama dengan pelangi. Dan aku harus yakin, akan ada lengkungan pelangi sempurna setelah hujan ini. Hujan ini hanyalah salah satu bagian pendewasaan diri dalam roda kehidupanku.

Allah SWT memberikan cobaan dan ujian sesuai batas kemampuan. Aku harus bangga. Aku adalah manusia yang kuat! Aku bisa! Dan harus bisa!



With love,
pipudd

Tuesday, March 13, 2012

Man Jadda Wajada

Assalamu alaikum wr. Wb
It’s been a long time since my last post. Banyak yang ingin saya ceritakan, tapi entah kenapa halangan itu lebih banyak dari keinginan saya. Takdir mungkin...

Januari, 2012
Setelah liburan singkat yang menggantung, saya mulai kembali disibukkan dengan urusan kuliah. PBL. Praktek Belajar Lapangan. Selama 2 minggu, kami tinggal di desa orang, jauh dari keramaian kota, jauh dari Orang Tua, jauh dari orang-orang terdekat, jauh dari makanan enak (bukan berarti makanan di desa itu tidak enak, loh), jauh dari segala hal. Tapi, dekat dengan masyarakat, dekat dengan teman-teman posko, dekat dengan udara bersih, dekat dengan suasana pedesaan yang menentramkan hati.
Banyak tantangan dan problem yang kami hadapi selama disana. Mulai dari tempat tinggal yang pindah-pindah, susahnya mencari makan di awal kami datang, sampai perbedaan pendapat yang berujung dengan adu mulut antara teman-teman seperjuangan. Tapi, semua masalah itu membuat kami lebih kuat menghadapi apapun. Membuat kami lebih dekat, lebih memahami satu sama lain. Seperti kata Katy Perry di lagu Fireworks, “After a hurricane, comes a rainbow”. Atau lagunya Chrisye, “Badai pasti berlalu”.

Februari, 2012
Kembali ke dunia kampus. Saya ditempatkan di Kelas Bidang Minat Kesehatan Lingkungan. Alhamdulillah... sesuai kemauan saya. Walaupun sebelumnya agak bimbang juga ketika memilih. Harus masuk kelas Gizi, atau kelas Kesling. Saya memang tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai Gizi. Tapi, semenjak SMA, saya juga tertarik dengan yang namanya Lingkungan. Dan, dengan perdebatan hati yang cukup lama, saya tetapkan saja untuk mengikuti naluri sejak SMA, KESLING. J

Maret, 2012
Di bulan ini, banyak yang saya pelajari tentang kehidupan. Kehidupan yang begitu keras, yang harus dihadapi dengan penuh kelembutan. Seperti api, yang harus dipadamkan dengan air. Saat ditimpa masalah di bulan Januari lalu, dari situ saya mengerti bahwa ketika masalah dihadapi dengan emosi, tidak akan ada yang bisa menang. Ketika kita diperlakukan dengan kasar, tak ada yang bisa melawan kecuali kelembutan. Ketika kita dibohongi, dari situ kita belajar makna kejujuran.
Dari novel Negeri 5 Menara yang juga difilmkan, saya juga belajar banyak. Ketika jalan menuju impian kita terhambat, Tuhan punya seribu jalan lain untuk kita. Seperti pepatah yang pernah saya dengar dari teman saya, “You can’t change the destination, but you can change the directions”. Dari film itu juga saya belajar, “Man Jadda wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil!.

Hidup tak akan pernah kembali.
Apapun yang terjadi saat ini, lakukanlah yang terbaik.
Jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah menyesal, karena kau tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.
Tuhan punya seribu jalan untukmu.

With love,
pipudd

Saturday, December 31, 2011

Holiday...

Kampus. Judicium. Liburan. Christmas. Having Fun. Birthday. New Year.
Sepertinya banyak yang bisa saya ceritakan. Tapi, entah kenapa pikiran saya seolah tak mau membuka diri untuk mengeluarkan ide untuk menulis. Banyak peristiwa yang saya alami. Saya tak tahu harus menceritakannya dengan cara bagaimana. Haahaaa.

Liburan akhir tahun identik dengan Reunion with Senior High School friends. Mungkin, akan saya coba ceritakan disini.

Kampus.
Akhir semester merupakan saat-saat yang paling menegangkan, paling menyenangkan, paling sibuk, dan kembali menjadi menegangkan.
Paling menegangkan? Ya, karena harus melewati Ujian Akhir Semester (UAS). Semua usaha dalam satu semester berjalan dipertaruhkan disini. Tidak fokus? Derita Loe. Apapun yang terjadi, harus tetap berusaha.
Paling menyenangkan? Ya, karena setelah UAS, rasanya sepertiii terbang menuju atmosfer berenang bersama paus akrobatis menuju rasi bintang paliiiiing manis. Perasaan yang susah dideskripsikan. Lega.
Paling sibuk? Ya, angkatan saya harus menjalani Pembekalan Praktek Belajar Lapangan (PBL) selama 2 hari penuh. Setelah itu, harus rajin ke kampus untuk mengecek nilai-nilai dari UAS kemaren.
 Menegangkan? Yeah. Judicium

Judicium.
22 Desember 2011.
Seperti pembagian raport pada anak sekolah. Hasil selama satu semester akan diumumkan disini. Dan, guess what. We got the best. J 100 lebih mahasiswa semester 5 berhasil mendapatkan Indeks Prestasi di atas 3,00. Dan 37 mahasiswa berhasil mendapat IP di atas 3,50. Dan, saya berhasil mendapat IP sempurna (4,00). Pencapaian terbaik dari angkatan 2009. Lebih khususnya, pencapaian terbaik dariku selama kuliah. Alhamdulillah...

Liburan.
Tidak ada yang special. Hanya melakukan rutinitas harian. Bangun tidur, sarapan, menyetrika, dan kemudian menghabiskan waktu di siang hari dengan nonton TV. Di saat seperti ini, saya merindukan teman-teman kampus saya. MBC.

Christmas.
Biasanya, di tahun-tahun sebelumnya, natal adalah ajang untuk reuni. Dimana saya dan teman-teman SMA akan mengunjungi rumah teman-teman kami. Tapi, tahun ini saya hanya di rumah saja. aneh? Ya, saya pikir begitu.

Having Fun
28 Desember 2011.
Karena merasa ada yang kurang, akhirnya saya dan teman-teman merencanakan bertemu untuk sekadar bercengkrama, dan tertawa bersama. Dan, this is the best night ever. We talk, we laugh, we take a picture, we freaked out. Tawa lepas, saling menanyakan kabar setelah hampir setahun tidak bertemu, foto-foto. seperti merewind kenangan-kenangan lama tentang masa SMA. We’re close to each other. Hari yang melelahkan, tapi menyenangkan.

Birthday.
29 Desember 2011.
Hari itu ulang tahun saya yang ke 19. Hari itu juga pemakaman ibu dari teman saya, Greece Kilapong. Deep Condolance, Ichi. Maaf saya tak bisa datang karena harus menunggu ibu saya pulang dari kantor. Akhirnya, saya habiskan waktu di sore hari bersama pacar saya yang pernah saya ceritakan J kebetulan, hari ini juga tepat 2 tahun sejak kami pertama kali berjanji untuk saling mencintai. Tapi, malam harinya, I went out with my friends. And they gave me a birthday cake with numbered candle. But, it just “9” without “1”. Jadi, ketika saya bawa pulang kue itu, banyak orang di jalan mengira saya masih berumur 9 tahun. Haha. Lucu. Terima kasih teman-teman.
30 Desember 2011.
Hari itu ulang tahun teman saya, Christian David. Saya dan teman-teman sepakat untuk menonton Sherlock Holmes 2 di Studio 21. Film yang menarik. I really adore the way Holmes think, the way he act, and everything about him. Setelah itu, kami merayakan ulangtahun si kakak tertua itu. hihi. And, we gave him a bigger birthday cake. We had a lot of fun that day.

New Year.
Sampai di sinilah saya. Malam ini. Biasanya, malam pergantian tahun saya habiskan bersama teman-teman yang kuceritakan di atas. Tapi, tidak tahun ini. Tonight, i spend my time with writing this post. Menciptakan suasana yang lama tidak saya rasakan. Speaker on, laptop on, TV off, and starting to write.

Happy Holiday, Guys.

With Love,
pipudd

Saturday, December 24, 2011

aku, kamu, dan waktu...

Malam ini, di kota ini, aku kembali teringat akan dirimu.
Kau yang telah lama menghilang dari benak dan hatiku.

Di mana kau sebenarnya?
Mengapa kau seolah menghilang?
Mengapa kau tak pernah ku jumpai dimana pun?

Masihkah kau mengingatku?

Aku bertanya pada semua orang. 
Tak ada yang mampu menjawab.

Waktu yang membuatmu hilang dari ingatanku
Dan...
Waktu pula lah yang akan membuatmu kembali
Aku yakin itu...


with so much love,
pipudd

Tuesday, November 22, 2011

Garuda Muda... they're doing great

GARUDA MUDA KALAH
Membacanya saja sudah membuat saya sedih.  Bagaimana kalau kita ganti kalimatnya
GARUDA MUDA BERHASIL DAPAT MEDALI PERAK

Hari ini, malam ini, pertarungan hidup dan mati, pertandingan yang mempertaruhkan harga diri di rumah sendiri.
Dan, hasilnya?
Malaysia menang. J  Berhasil menekuk Indonesia saat adu penalti.

Jujur saja, adu penalti adalah momen yang paling saya hindari untuk ditonton. It makes my heart beat faster and faster and faster. Lebih menegangkan dibandingkan Ujian Akhir Semester. Tapi, itulah kenyataan. Kenyataan pahit yang harus dihadapi. Satu persatu algojo mulai mengerahkan usaha dan juga doa. Seandainya saya yang jadi Kurniawan Meiga, sang Goal Keeper, mungkin saya lebih memilih untuk pura-pura mati saja. *untung saya bukan Goal Keeper*

Dewi fortuna mungkin sedang tidak berpihak pada Garuda kali ini. Mungkin saja sang dewi lebih tertarik melihat harimau daripada garuda. Who knows? :D

Mungkin, ada yang berandai-andai. Seandainya Oktovianus Maniani tidak terkena offside saat Ferdinand Sinaga mencetak gol. Seandainya tendangan penalti Ferdinand tidak harus terlempar keluar gawang. Seandainyaaaaa....

Sangat menyakitkan ketika melihat wajah-wajah sedih dari tim Garuda. Ditambah dengan wajah-wajah para supporter setia yang masih bertahan di GBK. Ada yang menangis, ada yang terkulai lemas di lantai. rasanya saya juga ingin menangis.

Kecewa? Pasti. Ini masalah harga diri. Kalah di rumah sendiri. Tapi, not bad lah. Bisa dapat perak saja sudah bersyukur sekali lah. Coba ingat-ingat, kapan terakhir tim Garuda dapat medali di Bidang Sepakbola saat SEA Games? Kapan terakhir kali tim Garuda bermain dengan sangat cemerlang seperti malam ini? Kapaaaan?

Mereka tidak sepenuhnya kalah, teman-teman.

They’re doing Great! Really Great!
Mereka mungkin tidak menang di lapangan. Tapi, sebagai supporter sejati, bukankah mereka tetap menang di hati kita?


credit: google.com

with sooo much love,
pipudd