Friday, June 15, 2012

i can do it!


Pernahkah kau merasa terasing?
Kau tidak diperhitungkan. Dilihat pun tidak.
Kau menjadi yang terendah dibandingkan teman-temanmu.
Tak pernah menjadi “seseorang”. Tak pernah punya jadwal yang super padat seperti teman-temanmu.
Kau menjalani kehidupan semaumu. Yang kau tahu hanyalah menghabiskan waktu dengan tertawa lepas tanpa beban.
Seperti aku... dulu...

Aku yang sekarang?
Entah hanya perasaanku saja, atau memang jadwalku berubah. Semakin padat dan semakin padat dari hari ke hari, dan dari waktu ke waktu.

Hampir setahun yang lalu, titik balik dalam kehidupan “agenda”ku. Mulai menanjaki semester tinggi, dengan jadwal yang juga semakin menggunung. Ketika semua meminta untuk dijadikan prioritas. Dan aku tak bisa. Aku tak bisa memilih SATU untuk dijadikan prioritas. Semua adalah prioritas bagiku. Memiliki empat “agenda” yang harus berjalan seiringan.

Apa yang bisa ku lakukan? Membagi pikiranku menjadi empat kah? Atau membelah tubuhku menjadi empat? Hahah. Aku bukan amoeba. Walaupun terkadang aku merasa iri padanya.
Aku masih bisa tertawa. Tapi tak selepas dulu. Banyak hal yang ku pikirkan tiap saat. Membagi waktu untuk empat “agenda”. Mungkin ditambah dengan yang ku lakukan saat ini, jadi lima. Ditambah lagi dengan yang akan aku lakukan di semester depan, jadi enam. Ya Tuhan!

Apa aku harus menggantungkan diriku pada orang lain di tiap agenda?

TIDAK!

Aku adalah pemimpin untuk diriku sendiri. Aku yang berkuasa atas otak, hati, dan raga ini. Aku yang akan mengatur segalanya. Aku harus bisa. Harus bisa tetap tertawa lepas. Bersama orang-orang tercinta yang selalu mendukung, membantu, dan tetap memberikan motivasi di saat aku berada dalam titik rendah roda kehidupanku.

Seperti yang pernah ku katakan, hujan tak pernah datang sendiri. Ia selalu datang bersama dengan pelangi. Dan aku harus yakin, akan ada lengkungan pelangi sempurna setelah hujan ini. Hujan ini hanyalah salah satu bagian pendewasaan diri dalam roda kehidupanku.

Allah SWT memberikan cobaan dan ujian sesuai batas kemampuan. Aku harus bangga. Aku adalah manusia yang kuat! Aku bisa! Dan harus bisa!



With love,
pipudd

Tuesday, March 13, 2012

Man Jadda Wajada

Assalamu alaikum wr. Wb
It’s been a long time since my last post. Banyak yang ingin saya ceritakan, tapi entah kenapa halangan itu lebih banyak dari keinginan saya. Takdir mungkin...

Januari, 2012
Setelah liburan singkat yang menggantung, saya mulai kembali disibukkan dengan urusan kuliah. PBL. Praktek Belajar Lapangan. Selama 2 minggu, kami tinggal di desa orang, jauh dari keramaian kota, jauh dari Orang Tua, jauh dari orang-orang terdekat, jauh dari makanan enak (bukan berarti makanan di desa itu tidak enak, loh), jauh dari segala hal. Tapi, dekat dengan masyarakat, dekat dengan teman-teman posko, dekat dengan udara bersih, dekat dengan suasana pedesaan yang menentramkan hati.
Banyak tantangan dan problem yang kami hadapi selama disana. Mulai dari tempat tinggal yang pindah-pindah, susahnya mencari makan di awal kami datang, sampai perbedaan pendapat yang berujung dengan adu mulut antara teman-teman seperjuangan. Tapi, semua masalah itu membuat kami lebih kuat menghadapi apapun. Membuat kami lebih dekat, lebih memahami satu sama lain. Seperti kata Katy Perry di lagu Fireworks, “After a hurricane, comes a rainbow”. Atau lagunya Chrisye, “Badai pasti berlalu”.

Februari, 2012
Kembali ke dunia kampus. Saya ditempatkan di Kelas Bidang Minat Kesehatan Lingkungan. Alhamdulillah... sesuai kemauan saya. Walaupun sebelumnya agak bimbang juga ketika memilih. Harus masuk kelas Gizi, atau kelas Kesling. Saya memang tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai Gizi. Tapi, semenjak SMA, saya juga tertarik dengan yang namanya Lingkungan. Dan, dengan perdebatan hati yang cukup lama, saya tetapkan saja untuk mengikuti naluri sejak SMA, KESLING. J

Maret, 2012
Di bulan ini, banyak yang saya pelajari tentang kehidupan. Kehidupan yang begitu keras, yang harus dihadapi dengan penuh kelembutan. Seperti api, yang harus dipadamkan dengan air. Saat ditimpa masalah di bulan Januari lalu, dari situ saya mengerti bahwa ketika masalah dihadapi dengan emosi, tidak akan ada yang bisa menang. Ketika kita diperlakukan dengan kasar, tak ada yang bisa melawan kecuali kelembutan. Ketika kita dibohongi, dari situ kita belajar makna kejujuran.
Dari novel Negeri 5 Menara yang juga difilmkan, saya juga belajar banyak. Ketika jalan menuju impian kita terhambat, Tuhan punya seribu jalan lain untuk kita. Seperti pepatah yang pernah saya dengar dari teman saya, “You can’t change the destination, but you can change the directions”. Dari film itu juga saya belajar, “Man Jadda wajada”, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil!.

Hidup tak akan pernah kembali.
Apapun yang terjadi saat ini, lakukanlah yang terbaik.
Jangan pernah mengeluh, dan jangan pernah menyesal, karena kau tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.
Tuhan punya seribu jalan untukmu.

With love,
pipudd