Tuesday, November 22, 2011

Garuda Muda... they're doing great

GARUDA MUDA KALAH
Membacanya saja sudah membuat saya sedih.  Bagaimana kalau kita ganti kalimatnya
GARUDA MUDA BERHASIL DAPAT MEDALI PERAK

Hari ini, malam ini, pertarungan hidup dan mati, pertandingan yang mempertaruhkan harga diri di rumah sendiri.
Dan, hasilnya?
Malaysia menang. J  Berhasil menekuk Indonesia saat adu penalti.

Jujur saja, adu penalti adalah momen yang paling saya hindari untuk ditonton. It makes my heart beat faster and faster and faster. Lebih menegangkan dibandingkan Ujian Akhir Semester. Tapi, itulah kenyataan. Kenyataan pahit yang harus dihadapi. Satu persatu algojo mulai mengerahkan usaha dan juga doa. Seandainya saya yang jadi Kurniawan Meiga, sang Goal Keeper, mungkin saya lebih memilih untuk pura-pura mati saja. *untung saya bukan Goal Keeper*

Dewi fortuna mungkin sedang tidak berpihak pada Garuda kali ini. Mungkin saja sang dewi lebih tertarik melihat harimau daripada garuda. Who knows? :D

Mungkin, ada yang berandai-andai. Seandainya Oktovianus Maniani tidak terkena offside saat Ferdinand Sinaga mencetak gol. Seandainya tendangan penalti Ferdinand tidak harus terlempar keluar gawang. Seandainyaaaaa....

Sangat menyakitkan ketika melihat wajah-wajah sedih dari tim Garuda. Ditambah dengan wajah-wajah para supporter setia yang masih bertahan di GBK. Ada yang menangis, ada yang terkulai lemas di lantai. rasanya saya juga ingin menangis.

Kecewa? Pasti. Ini masalah harga diri. Kalah di rumah sendiri. Tapi, not bad lah. Bisa dapat perak saja sudah bersyukur sekali lah. Coba ingat-ingat, kapan terakhir tim Garuda dapat medali di Bidang Sepakbola saat SEA Games? Kapan terakhir kali tim Garuda bermain dengan sangat cemerlang seperti malam ini? Kapaaaan?

Mereka tidak sepenuhnya kalah, teman-teman.

They’re doing Great! Really Great!
Mereka mungkin tidak menang di lapangan. Tapi, sebagai supporter sejati, bukankah mereka tetap menang di hati kita?


credit: google.com

with sooo much love,
pipudd

Sunday, November 6, 2011

madu dan semanggi

beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah buku yang isinya tulisan-tulisan saya dan teman-teman saya waktu SMA. Seperti kebanyakan anak SMA, buku itu jadi seperti tempat "menggalau". Isinya? Kebanyakan sih tulisan saya tentang "cinta" masa SMA. haha. 


Tulisan di bawah ini milik teman saya yang dia tulis di buku saya waktu pelajaran Agama Islam. hoho..
Selamat menikmati...



Madu dan Semanggi

Madu manis rasanya, sebaliknya dengan semanggi. Namun, kue semanggi madu sangat enak rasanya. Bila dimakan satu-satu rasanya terlalu mencolok dan tidak enak. Dan bisa dimakan bersamaan, madu dan kue semanggi, sangat enak rasanya.
Mereka saling membutuhkan. Semanggi butuh madu agar manis, dan madu membutuhkan semanggi agar tidak eneg dimakan.
Layaknya kehidupan yang penuh rasa pahit dan manis.
Hidup ini berat? Tidak kok
Hidup ini susah? Tidak juga
Hidup ini pahit? Tidak semuanya
Hidup ini apa? Hidup untuk menunggu kematian, pergi ke dunia lain dengan maksud semasa hidup bisa merasakan segala sesuatu dengan bebas manis, pahit, sedih, senang, marah, sakit, benci, iri, bingung, panik, pedas, panas, dingin, dendam, sayang, tenang, segar .. huf ...

Jadi, hidup ini apa?

Hidup ini menyenangkan

Yaa...

Fitria Angela Umar
- Figela -



credit: google.com