Pernahkah kau merasa terasing?
Kau tidak diperhitungkan. Dilihat
pun tidak.
Kau menjadi yang terendah
dibandingkan teman-temanmu.
Tak pernah menjadi “seseorang”.
Tak pernah punya jadwal yang super padat seperti teman-temanmu.
Kau menjalani kehidupan semaumu.
Yang kau tahu hanyalah menghabiskan waktu dengan tertawa lepas tanpa beban.
Seperti aku... dulu...
Aku yang sekarang?
Entah hanya perasaanku saja, atau
memang jadwalku berubah. Semakin padat dan semakin padat dari hari ke hari, dan
dari waktu ke waktu.
Hampir setahun yang lalu, titik
balik dalam kehidupan “agenda”ku. Mulai menanjaki semester tinggi, dengan
jadwal yang juga semakin menggunung. Ketika semua meminta untuk dijadikan
prioritas. Dan aku tak bisa. Aku tak bisa memilih SATU untuk dijadikan
prioritas. Semua adalah prioritas bagiku. Memiliki empat “agenda” yang harus
berjalan seiringan.
Apa yang bisa ku lakukan? Membagi
pikiranku menjadi empat kah? Atau membelah tubuhku menjadi empat? Hahah. Aku
bukan amoeba. Walaupun terkadang aku merasa iri padanya.
Aku masih bisa tertawa. Tapi tak
selepas dulu. Banyak hal yang ku pikirkan tiap saat. Membagi waktu untuk empat
“agenda”. Mungkin ditambah dengan yang ku lakukan saat ini, jadi lima. Ditambah
lagi dengan yang akan aku lakukan di semester depan, jadi enam. Ya Tuhan!
Apa aku harus menggantungkan
diriku pada orang lain di tiap agenda?
TIDAK!
Aku adalah pemimpin untuk diriku
sendiri. Aku yang berkuasa atas otak, hati, dan raga ini. Aku yang akan
mengatur segalanya. Aku harus bisa. Harus bisa tetap tertawa lepas. Bersama
orang-orang tercinta yang selalu mendukung, membantu, dan tetap memberikan
motivasi di saat aku berada dalam titik rendah roda kehidupanku.
Seperti yang pernah ku katakan,
hujan tak pernah datang sendiri. Ia selalu datang bersama dengan pelangi. Dan
aku harus yakin, akan ada lengkungan pelangi sempurna setelah hujan ini. Hujan ini
hanyalah salah satu bagian pendewasaan diri dalam roda kehidupanku.
Allah SWT
memberikan cobaan dan ujian sesuai batas kemampuan. Aku harus bangga. Aku adalah
manusia yang kuat! Aku bisa! Dan harus bisa!
With love,
pipudd